Sensor pada Mesin Eletronict Fuel Injection (EFI)

Senin, 15 Desember 2014 | comments


Pada mobil yang menggunakan karburator jumlah banyak sedikitnya bahan bakar yang digunakan diatur oleh karburator, berbeda dengan mesin mobil yang menggunakan system Eletronict Fuel Injection atau disingkat EFI jumlah bahan bakar yang dikeluarkan diatur lebih akurat oleh computer yang biasa disebut ECU(Electronict Control unit) ke dalam silinder melalui injector.



Peran Sensor adalah untuk mengirim data atau tanda ke ECU (Electronict Control unit) sebagai input dalam  memproses data lalu dikirimnya kembali berupa perintah actuator, kemudian Actuator berberan untuk mengeksekusi atau melaksanakan perintah dari ECU.

Berikut ini beberapa Sensor yang umumnya digunakan oleh mesin mobil dengan system EFI :

1. Sensor Temperatur Mesin (ECT) dan Temperatur angin masuk (IAT)
    ECT berperan untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin, system kerjanya sensor dikaitkan seri     dengan tahanan dan diberi tegangan 5 Volt, jika temperature pada mesin berubah dari dingin menjadi     panas maka tegangan ke ECU juga berubah tegangan dari 4,5 - 0,2 Volt tergantung besar perubahannya.



2. Throttle Position Sensor (TPS)
    TPS berguna memberi informasi derajat pembukaan katup gas dan mengontrol besar angin yang masuk.    Sensor ini terbuat dari bahan karbon arang. Range kerjanya yaitu dalam persen pembukaan katup gas     (0 Persen = 0, 5 Volt - 100 Persen = 4, 7 Volt). Langkah kerjanya : tegangan 5 Volt dari ECU  untuk sumber, jika katup gas di buka akan membuat perbandingan tegangan yang datang dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan tanda tegangan 0, 5 - 4, 7 Volt.



3. Manifold pressure sensor (MAP)
    System kerja sensor ini berdasarkan tekanan dalam intake manifold. Tekanan yang sebenarnya tersebut     sebanding dengan udara yang dialirkan ke dalam intake manifold dalam satu siklus. Volume udara yang     masuk dapat ditentukan dengan mengukur tekanan intake manifold. Kemudian tekanan intake manifold     disensor oleh silicon chip. Kegunaan silicon chip ialah untuk merubah tekanan ke dalam bentuk nilai     tahanan, kemudian dideteksi secara electrical oleh IC yang ada di dalam sensor.



4. Sensor Oxygen
    System kerja Sensor oxygen adalah memberikan informasi apakah campuran udara dan bahan bakar     banyak atau sedikit terhadap campuran udara dan bahan bakar teoritis. Sensor ini ditempatkan di dalam    exhaust manifold dan terdiri atas elemen yang terbuat dari zirconium dioxide (ZrO2, semacam material     keramik). Elemen ini dilapisi dengan lapisan tipis platina pada bagian dalam dan luarnya. Udara sekitar     yang dimasukkan ke bagian dalam sensor dan luar sensor terkena gas buang. Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu banyak.



5. Sensor Putaran
    Pada sensor putaran terdapat 2 jenis sensor didalamnya yang bekerja secara systematis, yaitu sebagai     berikut :

a. Sensor induktif pada distributor
Sensor ini terdiri dari dua buah sensor CKP dan sensor CMP, sensor CKP berada di Crankshaft dan   CMP berada di Camshaft,  System pengajuannya menggunakan Micro Controler tanda putaran (CKP)        mesti dilengkapi dengan sensor posisi pada silinder (CMP), tanda ada yg di distributor serta di poros         engkol.




b. Sensor Induktif pada poros engkol
Sensor ini terdiri 4 yakni :
Sensor Photodioda berguna untuk sensor putaran serta TOP



Share this article :

Posting Komentar

Komentar Anda

Subscribe

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MOBIL KOREA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger